PPL PMI: Konservasi Anggrek dan Kopi di Desa Mriyan Boyolali

Mahasiswa PMI IAIN Salatiga mengadakan PPL atau magang di LPTP. Mahasiswa PMI mengadakan konservasi di Dukuh Gumuk, Desa Mriyan, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali merupakan daerah dataran tinggi yang termasuk kedalam zona pemanfaatan. Didalamnya terdapat tanaman anggrek, hybrid dan endemic, serta tanaman asli Merapi yang cukup langka. Dengan demikian di Dukuh ini membentuk suatu kelompok dinamakan kelompok anggrek karya muda yang diketuai oleh Bapak Joko Susanto. Kelompok tersebut telah memiliki kultur jaringan untuk budidaya anggrek dan memiliki setidaknya empat green house anggrek. Adapun spesies anggrek diperjual belikan untuk pemasukan kas kelompok.

Tim Pendamping PPL Gumuk juga melakukan budidaya kopi dan telah memiliki sebuah kedai yang dinamakan “Kedai Kopi Gumuk” jenis kopi yang ditanam antara lain Arabica dan Robusta. Namun penanaman kopi disana masih lahan pribadi atau belum menjadi satu lahan perkebunan. Ketika masa panen diserahkan kepada Bapak Painu selaku RT dan ketua komunitas, dikumpulkan menjadi satu untuk diolah menjadi kopi bubuk. Kopi yang telah diolah kemudian dijual di Kedai Kopi Gumuk. Pak Painu selaku pengelola kedai kopi mengungkapkan bahwa sejauh ini, sasaran dari kedai kopi Gumuk ini adalah dari kalangan menengah keatas.

Dana anggota untuk pengelolaan konservasi anggrek dan budidaya kopi didapatkan dari LPTP, Kas kelompok, dan CSR Aqua. Dengan demikian, wilayah Mriyan khususnya termasuk kedalam wilayah recharge area sehingga memiliki hubungan kerja sama dengan Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) yang terletak di Klaten sebagai pendamping dan juga CSR Aqua dalam rangka mewujudkan misi utama berupa konservasi tersebut.